PADANG - 28 NOVEMBER 2025 - Bencana alam kembali mendera Kota Padang. Setelah hujan deras mengguyur selama beberapa hari ini, menyisakan lumpur pekat dan puing-puing bangunan di beberapa kawasan seperti Batu Busuk, Lambung Bukit, Kurao Pagang dan beberapa titik lainnya. Di tengah upaya warga membersihkan sisa-sisa kehancuran, Wakil Ketua Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Kota Padang, Mastilizal Aye, baru-baru ini turun langsung meninjau lokasi, membawa serta keprihatinan yang mendalam dari lembaga legislatif.
Dengan sandal yang dipenuhi lumpur dan tatapan serius, Mastilizal Aye berjalan menyusuri jalanan yang tampak seperti sungai mati, hanya menyisakan jejak air bah yang surut. Ia menyaksikan langsung bagaimana rumah-rumah penduduk porak-poranda, tumpukan perabotan yang rusak, serta wajah-wajah warga yang menunjukkan kelelahan dan keputusasaan.
"Kami tidak bisa menutup mata. Ini bukan hanya soal kerugian materi, ini adalah pukulan telak bagi kehidupan mereka. Saya melihat bagaimana mata ibu-ibu itu menatap rumahnya yang kini tinggal puing. Keprihatinan kami sungguh luar biasa," tegas Mastilizal Aye di sela-sela kunjungannya.
Politisi dari fraksi Gerindra ini menekankan bahwa Pemerintah Kota Padang harus bergerak lebih cepat dan terorganisir. Ia berharap agar bantuan logistik, terutama kebutuhan primer seperti makanan siap saji, air bersih, dan obat-obatan, segera disalurkan tanpa birokrasi yang berbelit. Selain itu, aspek kesehatan mental para korban, terutama anak-anak, juga harus menjadi fokus utama.
"Kepada OPD terkait, saya minta jangan lagi ada alasan keterlambatan. Masyarakat butuh uluran tangan saat ini juga. Jangan sampai mereka merasa sendiri dalam menghadapi musibah sebesar ini," tambahnya, seraya meminta Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) untuk melakukan asesmen kerusakan secara cepat dan akurat sebagai dasar pengajuan dana rehabilitasi.
Mastilizal Aye juga menyoroti perlunya solusi jangka panjang terkait infrastruktur drainase dan pencegahan longsor di wilayah perbukitan yang rawan. Menurutnya, keprihatinan saja tidak cukup, harus ada komitmen anggaran yang kuat untuk memutus rantai bencana berulang yang setiap tahun menghantui warga Kota Padang.
Saat ini, warga terdampak masih berjuang membersihkan sisa lumpur. Kehadiran Wakil Ketua DPRD ini menjadi obat penawar dan penyemangat sekaligus jaminan bahwa suara dan penderitaan mereka akan dibawa ke meja pengambilan keputusan. (And)
