PADANG - 22 NOVEMBER 2024 - Pengurus organisasi Kolaborasi Jurnalis Indonesia (KJI) penuhi undangan Kepala Balai Wilayah Sungai Sumatera V Padang Naryo Widodo. Kedatangannya disambut langsung oleh orang nomor satu di lembaga tersebut.
Dalam pertemuan itu, banyak hal yang dibahas terutama tentang bagaimana pembangunan dibawah tanggung jawab BWSS-V Padang bisa berjalan sebagaimana yang diharapkan. Untuk mencapai tujuan tersebut mesti ada kolaborasi antara BWSS-V Padang dengan awak media.
Pertemuan yang hanya berlangsung setengah jam itu berjalan penuh dengan rasa kekeluargaan, demikian sampaiyan Deni Han salah seorang petinggi KJI yang turut bicara dalam pertemuan tersebut.
"Sebagai kontrol sosial dan mitra dari BWSS V Padang kami siap bersinergi membantu mengawasi pelaksanaan pembangunan infrastruktur yang tersebar di bumi minang ini," ujar Deni.
Bak pantun bersambut, Naryo Widodo dalam penyampaian mengucapkan terimakasih atas kedatangan teman-teman pers yang tergabung di KJI ke gedung BWSS V Padang.
"Sebagai pimpinan yang baru, saya mohon maaf, karena baru bisa bertemu dengan kawan-kawan hari ini sebab, beberapa waktu belakangan ini saya sibuk bolak ke pusat," ucap Naryo.
Dan hari ini baru berkesempatan untuk dapat bertemu dengan kawan-kawan wartawan, tuturnya.
Dikesempatan itu, Kabalai yang didampingi salah satu pejabat tinggi di BWSS V Padang bernama Rizki Wahyudi mengulas sedikit perjalanan hidupnya dari awal karirnya sampai dia menjabat sebagai Kepala di BWSS V Padang sekarang ini.
Bukan hanya itu, dia juga memaparkan program-program BWSS V Padang kedepannya. Yakni, salah satu rencana BWSS V Padang akan membangun infrastruktur yang bernama sabo dum.
"Pembangunan Sabo Dum menjadi program utama BWSS V Padang di tahun depan,"ungkap Naryo.
Apa itu Sabo Dum?. Sekelumit Naryo menjelaskan tentang apa yang disebut dengan Sabo Dum itu.
Sabo Dum merupakan bangunan pengendali aliran lahar yang dibangun melintang pada alur sungai untuk menahan, menampung dan mengalirkan sebagian material atau sedimen agar terbawa aliran dan meloloskan air ke hilir,papar Kabalai itu singkat.
Naryo juga berharap kawan-kawan pers khususnya yang datang dapat bersinergi agar pembangunan Sabo Dum dapat berjalan lancar sesuai yang diharapkan.
Pertemuan singkat di BWSS-V Padang ini dihadiri oleh ketua founder KJI yakni Andarizal, pembina KJI, Basril Basyar (BB), ketua bidang regional 2 KJI Kairul Rahman, dan juga ketua bidang infrastruktur daerah Deni Handani.
Dikesempatan itu, BB yang merupakan wartawan senior di Sumbar ini juga menyampaikan terimakasih atas undangan pertemuan oleh BWSS V Padang kepada KJI.
"Semoga pertemuan KJI dengan Kabalai yang baru ini dapat menjadi awal yang lebih baik lagi terhadap pembangunan infrastruktur, khususnya infrastruktur di bidang sumber daya air yang ada diwilayah Sumbar," tutup Bebe. (Cr)
PADANG - 18 NOVEMBER 2024 - Ketua Dewan Pembina DPP KJI Dr. Basril Basyar MM sesalkan sikap Kepala Bagian Tata Usaha (Kabag TU) Balai Wilayah Sungai Sumatera V (BWSS-V) Padang Vidi, yang tidak merespon surat masuk ke lembaga itu.
Sikap tidak bersahabat seperti itu tidak perlu terjadi kalau kepala TU itu mengetahui adat dan filosofi orang Minang, ujar Basril Basyar, yang pernah meraih penghargaan “Press Card Number One” di istana wapres Yusuf Kalla pada 28 April 2017 lalu.
Dikatakan Basril Basyar sang tokoh pers Sumbar, sifat orang Minang itu menghargai setiap orang yang datang dan bertanya ke kantor, bersikap ramahlah dan bersahabat. Apalagi terhadap wartawan yang bergerak di bidang media massa.
Pekerjaan wartawan itu menginformasikan dan melakukan sosial kontrol terhadap kegiatan- kegiatan publik yang dananya bersumber dari pemerintah, apa itu APBN ataupun APBD.
Sepanjang aparatur itu menggunakan dana APBN, dia tidak bisa menutup diri terhadap informasi publik. Pendanaan dari kegiatan publik tidak bisa disembunyikan, bisa dikenakan UU Keterbukaan Informasi Publik.
Oleh sebab itu, diminta kepada ka TU WBSS-V Padang agar merespon setiap surat yang masuk dan menjelaskan keterangan apa yang diperlukan.
Sifat tertutup dan mengelak yang dilakukan ka TU WBSS-V Padang bukan saja melanggar adat dan etika, tetapi juga melanggar UU Keterbukaan Informasi Publik (KIP). Ancamannya bisa dua tahun penjara, ujarnya.
Kemudian, Ketua Dewan Pembina KJI Basril Basyar, itu meminta agar ka TU BWSS-V Padang ini memperhatikan adat, budaya dan yang lebih penting itu UU Keterbukaan Informasi, jelasnya.
Disisilain, Kabag TU Balai Wilayah Sungai Sumatera V (BWSS-V) Padang Vidi, saat dikonfirmasi awak media lewat WhatsApp (WA), tetap tidak berjawab. Sementara, berdasarkan informasi yang dihimpun Vidi memang tipikal arogan serta terkesan tertutup, ulah oknum seperti ini biasanya dapat merusak karir orang nomor satu di instansi tempat ia bernaung.
(An)
PADANG - 13 NOVEMBER 2024 - Pihak organisasi kewartawanan Kolaborasi Jurnalis Indonesia (KJI) sangat menyayangkan kurangnya akhlak dan etika oknum Kasubag Tata Usaha Balai Wilayah Sungai Sumatera V (BWSSV) Padang yang tidak merespon surat masuk.
Harusnya, surat masuk dibalas dengan surat bukan didiamkan, oknum TU tersebut mungkin tidak sadar kalau hidupnya itu dibiayai oleh negara yang bersumber dari pajak masyarakat.
Untuk diketahui, KJI adalah wadahnya awak media dari Sabang Sampai Merauke, yang mana didalam tergabung wartawan mulai dari media online, media cetak, media tv. Selain itu, KJI juga bukan organisasi abal-abal, sebab KJI berbadan hukum. Hal ini disampaikan oleh Andarizal ketua founder KJI.
Kekecewaan sang founder KJI ini berawal dari setelah surat yang dikirim ke BWSSV Padang tidak berespon, kemudian dilakukan penelusuran ke resepsionis yang menerima surat KJI pada tanggal 18 Oktober 2024 yang lalu, akhirnya diketahuilah dari resepsionis tersebut kalau surat KJI sudah diserahkan ke Vidi Kasubag TU BWSS-V Padang. Dan, surat ini mentok setelah sampai di tangan Vidi. Ada apa?
Karena balasan surat tidak kunjung datang maka Vidi kemudian dihubungi oleh pihak KJI, baik melalui tulisan lewat WhatsApp (WA) juga telepon, Vidi tidak berjawab alias bungkam. Biasanya, ulah oknum pongah seperti inilah yang merusak karir pimpinan instansi tempatnya bernaung.
Sosok Kasubag TU kurang etika seperti ini tidak layak dipertahankan oleh Kepala BWSSV Padang yang baru saja menjabat. Karena, selain pongah, Vidi diketahui tidak profesional dibidangnya. Dan banyak pihak meyakini, jika Vidi masih dipososi ini karir Kabalai baru bisa rusak oleh ulahnya, kasihan kita sama Kabalai BWSS-V Padang baru ini, ujar Andarizal. **