Notification

×

Iklan

Iklan

Indeks Berita

Tag Terpopuler

Air Mata Rindu di Pelabuhan Dumai: Satgas Yonif 131/Brs Pulang dari Garis Depan Papua

16 November 2025 | 16 November WIB Last Updated 2025-11-15T17:39:32Z

Deru mesin kapal seakan menjadi irama penyambutan yang merobek keheningan hari itu di Dermaga C Pelindo Dumai. Rabu, 15 November 2025, menjadi puncak penantian panjang bagi ratusan keluarga dan pejabat tinggi yang berkumpul menyambut kembalinya para penjaga kedaulatan, Satuan Tugas (Satgas) Yonif 131/Brajasakti.


Setelah dua belas bulan mengemban tugas suci nan berat di perbatasan Statis RI-Papua Nugini, Batalyon yang dipimpin oleh Letkol Inf Dedi Harnoto ini akhirnya menjejakkan kaki kembali di tanah air dengan kepala tegak.


Selama setahun penuh, prajurit Yonif 131/Brs bukan hanya menjaga patok batas negara di Kabupaten Keerom, Provinsi Papua, namun juga menorehkan kisah pengabdian sejati. Mereka berhasil menjadi simpul keamanan sekaligus sahabat bagi masyarakat setempat.


Di hadapan ribuan pasang mata yang dipenuhi haru, Komandan Korem 032/Wbr, Brigjen TNI Machfud, S.E., M.Si., menyampaikan sambutan penuh kebanggaan yang menggetarkan.


  "Kalian telah melaksanakan amanah negara dengan penuh tanggung jawab, menjaga kedaulatan dan kehormatan bangsa di garis depan perbatasan," ucap Brigjen TNI Machfud. "Sekaligus memberi rasa aman serta membantu masyarakat setempat dengan ketulusan hati seorang prajurit sejati."


Brigjen Machfud tak kuasa menahan apresiasi setinggi-tingginya kepada para prajurit atas pengabdian yang tulus dan profesionalisme yang luar biasa.


Tugas di wilayah Papua bukanlah penugasan yang ringan. Namun, Yonif 131/Brs membuktikan bahwa loyalitas, dedikasi, dan profesionalisme adalah senjata utama mereka.


Berdasarkan laporan yang diterima, sederet prestasi heroik berhasil diukir:


 * Mereka berhasil menciptakan situasi yang aman dan kondusif, merajut komunikasi yang erat dengan masyarakat Papua.


 * Keberanian mereka mengamankan empat pucuk senjata api (dua rakitan dan dua senapan angin modifikasi) telah mendinginkan suhu keamanan di wilayah tersebut.


 * Aksi sigap prajurit dalam menggagalkan upaya pengibaran bendera bintang kejora dan atributnya menunjukkan kesiapsiagaan dalam menjaga integritas NKRI.


 * Lebih dari sekadar penjaga batas, mereka bertindak sebagai pelindung nyawa, terbukti dengan keberhasilan menyelamatkan warga yang terseret arus sungai.


Penghargaan dan pujian mengalir, namun Danrem 032/Wbr tak lupa memberikan pesan pengingat bagi para ksatria yang baru kembali.


"Jaga nama baik satuan dan tetaplah menjadi prajurit yang rendah hati, disiplin, serta mengutamakan kepentingan bangsa di atas segalanya," tegasnya.


Pesan penutup Danrem menjadi penekanan yang menyentuh hati para prajurit yang telah lama menahan rindu. "Manfaatkan waktu berkumpul dengan keluarga untuk melepas rasa rindu, evaluasi diri, tingkatkan mental, fisik, dan pengetahuan sebaik-baiknya untuk menghadapi tugas-tugas berikutnya."


Sesaat setelah upacara, suasana haru tak terelakkan. Prajurit-prajurit yang selama setahun memegang teguh senjata kini telah berkumpul bersama keluarga mereka. Rasa lelah, bahaya, dan rindu terbayar lunas dalam pelukan hangat keluarga, menjadikannya penutup sempurna bagi tugas mulia yang telah usai.


Penyambutan ini turut dihadiri oleh berbagai tokoh penting, termasuk Danrem 031/WB, Dan Group 3 Kopassus, PJU Korem 032/Wbr, Walikota Dumai beserta unsur Forkopimda, perwakilan BUMN/Swasta seperti GM Pelindo I Dumai dan GM Pertamina RU 2, serta pejabat daerah lainnya.  (And) 

×
Berita Terbaru Update