Notification

×

Iklan

Iklan

Indeks Berita

Tag Terpopuler

"Badoncek" Legislatif, Muharlion Ajak Semua Pihak Bersatu Pulihkan Padang dari Lumpur dan Air Bah

27 November 2025 | 27 November WIB Last Updated 2025-11-27T13:42:48Z

PADANG -  27 NOVEMBER 2025 - Deru hujan tak berkesudahan yang membelai Kota Padang dalam beberapa hari terakhir kini berubah menjadi tangisan pilu. Air bah membanjiri permukiman, sementara longsor menggerus tebing-tebing perbukitan. Di tengah kepungan bencana yang melumpuhkan sebagian denyut nadi kota, Ketua DPRD Kota Padang, Muharlion, S.Pd, tidak bisa menyembunyikan rasa keprihatinannya yang mendalam.


Diruang kerjanya, pandangan Muharlion menerawang jauh ke daerah-daerah yang terisolasi. "Ini bukan sekadar genangan air biasa, ini adalah jeritan alam yang menuntut perhatian serius. Saya melihat langsung penderitaan saudara-saudara kita yang harus mengungsi apalagi di malam yang dingin, kehilangan harta benda, bahkan rumah mereka," ujar Muharlion dengan nada suara yang terdengar berat.


Bagi Muharlion, situasi ini adalah sebuah ironi yang berulang. Banjir dan longsor seolah menjadi 'tamu wajib' setiap penghujung tahun, menandakan ada yang salah dalam tata kelola kota dan kesiapsiagaan bencana. Namun, kini adalah saatnya menyingkirkan perbedaan dan fokus pada penanggulangan.


  "Keprihatinan saja tidak cukup. Rasa duka harus diterjemahkan menjadi aksi nyata. Saya mengajak seluruh elemen masyarakat mulai dari tokoh adat, pemuda, hingga relawan untuk mengamalkan filosofi 'Badoncek' kita. Bersatu padu, bahu-membahu, untuk memulihkan Padang dari lumpur dan air bah," tegas politisi yang dikenal vokal ini.


Sembari mengajak gotong royong, Muharlion juga memberikan sinyal kuat dari kursi legislatif. DPRD Kota Padang, katanya, siap mengambil langkah tegas terkait alokasi dana.


"Kami tidak akan ragu untuk 'membedah' dan, jika perlu, merealokasi anggaran yang ada. Dana penanganan bencana bukan barang mewah yang bisa ditunda. Ketersediaan logistik, obat-obatan, dan kebutuhan dasar pengungsi harus dijamin," tambah Muharlion, menunjukkan keseriusannya. 


Muharlion juga menekankan bahwa kejadian ini harus menjadi titik balik (turning point) bagi Padang untuk merumuskan mitigasi jangka panjang yang holistik.


"Setelah air surut, jangan sampai perhatian ikut surut. DPRD akan meminta laporan detail dan kajian mendalam mengenai pemicu sesungguhnya. Apakah karena tata ruang yang diabaikan? Apakah karena deforestasi di hulu? Atau apakah sistem drainase kota sudah usang dan tidak mampu menampung debit air ekstrem? Semua harus kita bongkar," ujarnya. (And) 

×
Berita Terbaru Update