PADANG, SUMBAR - 29 NOVEMBER 2025 - Bencana banjir dan longsor bertubi-tubi yang memorakporandakan sejumlah kawasan di Sumatera Barat telah meninggalkan duka mendalam dan kerusakan infrastruktur yang parah. Menanggapi situasi darurat yang mendesak ini, Balai Wilayah Sungai (BWS) Sumatera V Padang bergerak cepat menggelar Rapat Koordinasi (Rakor) intensif, merumuskan strategi taktis untuk pemulihan wilayah terdampak.
Rakor tersebut dipimpin langsung oleh Kepala BWSS V Padang, Naryo Widodo, yang menekankan pentingnya respons yang terstruktur dan cepat di tengah tantangan geografis yang sulit.
"Ini bukan hanya tentang perbaikan fisik, ini adalah tentang memulihkan harapan masyarakat," ujar Widodo, membuka rapat dengan nada serius namun penuh tekad. "Setiap menit sangat berharga bagi mereka yang terisolasi dan kehilangan akses air. Kita harus bergerak terkoordinasi dan tanpa celah."
Rapat tersebut berfokus pada detail implementasi di lapangan. Pembahasan secara rinci diarahkan pada pembagian tugas antar tim, memastikan tidak ada wilayah yang terlewat dalam upaya penanganan darurat.
Inti dari strategi ini adalah mobilisasi aset vital, alat berat dan perlengkapan lapangan. Rencana sebaran bantuan logistik dan penempatan alat-alat berat, seperti ekskavator dan loader, dibahas secara cermat untuk memastikan percepatan pembukaan simpul-simpul jalan yang tertutup longsor.
Fokus utama operasi pasca-rapat ini diarahkan pada tiga pilar krusial:
* Percepatan Pembukaan Akses Jalan: Menjadi prioritas tertinggi untuk memutus isolasi dan memungkinkan bantuan menjangkau masyarakat yang terperangkap.
* Perbaikan Infrastruktur Air: Kerusakan saluran dan sumber air menjadi ancaman kesehatan serius. BWS V bertekad segera memulihkan jaringan air untuk memenuhi kebutuhan dasar warga.
* Distribusi Bantuan Logistik: Memastikan pasokan makanan, obat-obatan, dan kebutuhan pokok lainnya terdistribusi secara adil dan cepat kepada warga terdampak.
Melalui langkah-langkah yang terstruktur dan terukur ini, BWSS V Padang berharap upaya penanganan bencana di Sumatera Barat tidak hanya efektif, tetapi juga mampu mempercepat pemenuhan kebutuhan dasar masyarakat dan, yang terpenting, mengembalikan denyut nadi aktivitas sosial dan ekonomi di kawasan yang terdampak. Pemulihan ini diharapkan menjadi jembatan bagi warga Sumbar untuk kembali bangkit dari keterpurukan. (And)
