Notification

×

Iklan

Iklan

Indeks Berita

Tag Terpopuler

Melewati Badai Kehidupan, "Dua Bekal Abadi dari Buya Hamka"

25 November 2025 | 25 November WIB Last Updated 2025-11-25T02:45:40Z

Di tengah keriuhan dunia dan badai tantangan yang tak terduga, seringkali kita tergoda untuk berhenti, untuk menepi, dan menyerah pada keputusasaan. Namun, dari seorang ulama, sastrawan, dan filsuf besar Indonesia, Buya Hamka, kita menemukan sebuah kompas spiritual yang sederhana namun mendalam, sebuah peta jalan menuju keberlangsungan. 


  "Untuk melewati badai kita harus terus berjalan, bukan berhenti. Dan untuk terus berjalan, hanya ada dua hal yang harus terus kita bawa, yaitu keyakinan dan cinta."


Narasi ini bukan hanya sebuah kalimat motivasi, melainkan inti dari kebijaksanaan bertahan hidup di medan pergolakan.


Kehidupan adalah rangkaian musim yang silih berganti. Ada masa terang benderang, namun pasti akan datang pula "badai". Badai ini bisa berupa kegagalan yang menyakitkan, kehilangan yang mendalam, atau keraguan yang merobek-robek harga diri. Dalam momen-momen seperti inilah, naluri pertama manusia adalah berhenti. Kita ingin diam di tempat, menunggu badai reda dengan sendirinya.


Namun, Buya Hamka mengajarkan sebuah kebenaran krusial, badai tidak akan pernah benar-benar berlalu jika kita hanya menunggu. Berhenti berarti tenggelam. Untuk menyeberanginya, kita harus "terus berjalan." Tindakan berjalan ini melambangkan ketegasan tekad, momentum, dan penerimaan bahwa kesulitan adalah bagian dari perjalanan, bukan akhir dari segalanya. Ia menuntut kita untuk tetap mengayunkan langkah, meskipun langkah itu terasa berat dan lambat.


Lantas, apa yang bisa menjadi bahan bakar bagi kaki yang lelah dan jiwa yang merana? Buya Hamka menyebutkan dua hal abadi, yang pertama adalah Keyakinan (Iman).


Keyakinan adalah jangkar yang menahan kapal hati agar tidak terombang-ambing. Ia adalah kepercayaan teguh, baik pada kekuatan diri sendiri, pada nilai-nilai yang kita pegang, maupun pada kekuatan Ilahi yang mengatur semesta. Dalam konteks Buya Hamka, keyakinan adalah pemahaman bahwa setiap badai membawa pelajaran dan bahwa setelah setiap kesulitan, pasti ada kemudahan.


Keyakinan mengubah harapan pasif menjadi kekuatan aktif. Ia memungkinkan kita melihat cahaya di balik awan tebal, membuat kita mampu berkata, "Aku akan melewatinya," alih-alih, "Aku telah gagal." Keyakinan inilah yang menjadi kompas moral dan spiritual kita, memastikan kita berjalan di jalur yang benar meskipun pandangan di sekitar kita terhalang kabut.


Bekal kedua adalah Cinta (Kasih Sayang). Ini bukan sekadar cinta romantis, melainkan wujud cinta yang paling luas, cinta kepada Tuhan, cinta kepada sesama manusia, cinta kepada pekerjaan, dan cinta kepada diri sendiri.


Cinta adalah energi pengorbanan. Ia membuat kita memiliki alasan yang kuat untuk tidak menyerah. Cinta kepada keluarga membuat kita berjuang demi masa depan mereka. Cinta kepada sesama mendorong kita untuk tetap berjalan agar bisa memberi manfaat dan pertolongan. Bahkan, cinta kepada diri sendiri mengajarkan kita bahwa kita berharga dan layak mendapatkan kehidupan yang lebih baik, sehingga kita harus berjuang melepaskan diri dari badai.


Keyakinan memberikan arah dan tujuan, sementara Cinta memberikan daya tahan dan kehangatan. Tanpa Keyakinan, langkah kita akan tanpa makna. Tanpa Cinta, perjalanan kita akan terasa dingin, kering, dan egois. Kedua bekal ini harus dibawa bersama, saling melengkapi.


Pada akhirnya, kutipan Buya Hamka ini adalah sebuah ajakan untuk hidup dengan ketabahan yang berakar pada spiritualitas. Ia mengingatkan bahwa menjadi manusia yang tangguh bukanlah berarti tidak pernah jatuh, tetapi memiliki alasan yang cukup kuat (Keyakinan) dan hati yang cukup lapang (Cinta) untuk bangkit dan terus berjalan.


Mari jadikan dua pusaka abadi ini. Keyakinan yang teguh dan Cinta yang meluas sebagai bekal utama dalam tas perjalanan kita, agar setiap badai yang kita hadapi bukan menjadi alasan untuk berhenti, melainkan menjadi saksi atas kekuatan langkah kaki kita.


Padang, 24 November 2025

Oleh: AndariZal

×
Berita Terbaru Update