PADANG – Sisa-sisa trauma akibat terjangan banjir bandang yang melanda Kota Padang beberapa waktu lalu masih membekas di ingatan warga. Di tengah upaya pemulihan yang menguras tenaga dan air mata, secercah harapan muncul melalui aksi solidaritas yang digagas oleh organisasi profesi Pers Kolaborasi Jurnalis Indonesia (KJI) Kota Padang.
Pada Jumat pagi (19/12/2025), suasana di sebuah sudut pemukiman tepatnya Jalan Delima Nomor 77F Ujung Gurun, kantor Dewan Pimpinan Pusat Kolaborasi Jurnalis Indonesia (DPP-KJI) tampak berbeda. Di atas sebuah meja kayu sederhana, tumpukan tas berwarna oranye mencolok berisi bahan pokok (sembako) menjadi simbol penyambung hidup bagi mereka yang terdampak.
Sebagai payung bagi para pemburu berita, KJI menyadari bahwa jurnalis bukan sekadar pelapor berita, tetapi juga bagian dari masyarakat yang tak luput dari musibah. Penyaluran bantuan ini merupakan hasil kolaborasi erat antara KJI dengan Pemerintah Kota Padang.
Ketua KJI Kota Padang, Mukthisar, turun langsung memantau proses pendistribusian. Di sela-sela kesibukannya, ia menyampaikan rasa syukur dan apresiasi yang mendalam kepada pimpinan kota.
"Kami mengucapkan terima kasih yang sebesar-besarnya kepada Bapak Fadly Amran dan Bapak Maigus Nasir serta DPRD Kota Padang. Kepedulian pemimpin terhadap nasib wartawan dan warga terdampak adalah bukti nyata bahwa pemerintah hadir di saat-saat tersulit kami," ujar Mukthisar dengan nada haru.
Di lokasi, terlihat para penerima bantuan bergantian menandatangani daftar hadir. Meski garis lelah masih tampak di wajah mereka, senyum kecil mulai merekah saat menenteng paket sembako tersebut.
Seorang warga yang enggan disebutkan identitasnya mengungkapkan betapa berartinya bantuan ini di tengah situasi ekonomi yang belum stabil pasca-bencana. "Alhamdulillah, bantuan dari KJI ini sangat meringankan beban dapur kami. Kami merasa tidak sendirian menghadapi ujian ini," tuturnya.
Sentimen serupa datang dari salah satu awak media yang menjadi anggota KJI. Baginya, momen ini bukan sekadar tentang menerima paket pangan, melainkan tentang rasa persaudaraan dan perlindungan.
"Kini kami benar-benar merasakan arti penting dari sebuah organisasi. Di saat kami jatuh, ada rekan-rekan yang merangkul. Semoga KJI semakin berkibar dan terus menjadi rumah yang hangat bagi kami semua," ucapnya lirih, sembari menatap tumpukan tas oranye yang perlahan berpindah tangan kepada mereka yang membutuhkan.
Aksi sosial ini menjadi pengingat bahwa di balik pena dan kamera yang setiap hari bekerja, ada sisi kemanusiaan yang harus terus dirawat. KJI Kota Padang membuktikan bahwa sinergi antara pers dan pemerintah dapat menjadi kekuatan besar dalam mempercepat pemulihan mental dan fisik masyarakat pasca-bencana. (And)
